Minggu, 01 November 2015

Validasi Realisasi KJP di Sekolah SDN Duri Kosambi 05 Petang dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia



I.                 Bagian Awal

Kelas               :  LA25 - LEC
Dosen              : Murty Magda Pane
Waktu             : Selasa, 13 Oktober 2015
Pukul               : 12.00 WIB-selesai
Lokasi             : SDN 5 Petang Kosambi
PIC                  : Pak Maman sebagai operator
                        : Ibu Desnawati selaku Kepala Sekolah

Tim yang hadir:

Ketua              : 
Noviyanti 1701300975

Anggota          :
Esther Aditya Jessica /1701293471
Hanita Marsherina / 1701300672
Fabian 1701302583
Michele Novia /1701305175
Welly /1701290280
Siena /1701300294

Tim yang tidak hadir :
Noviyanti / 1701300975
Della Maegafia /1701300312

II. Bagian Isi   

Teori Character Building :

Materi Character Building yang dipelajari sangat berguna untuk hal-hal yang setiap hari kami hadapi, dalam hal etika berpikir dahulu sebelum bertindak sesuatu. Teori tersebut dikenal dengan Utilitarianism yang berisi tentang perbuatan baik itu benar jika dapat menyenangkan orang lain. Sementara Duty Based Ethics tentang kewajiban kita untuk bertindak benar dan secara sadar kita telah melakukan nya. Ada Hak dan Kewajiban, dimana kita mengerti jika Hak menunjukan setiap orang memiliki hak yang sama walaupun dengan tingkatan strata yang berbeda. Topik Character Building saat ini lebih mengarah pada etika bisnis dan hubungan di lingkup kerja. Maka dari itu, teori ini dapat kami realisasikan dengan tugas praktek yang diberikan dari Binus University yaitu sosialisaasi pada sekolah dengan mayoritas yang kurang mampu tetapi pada dasar nya mereka juga memiliki hak yang sama dengan kami yaitu untuk mendapat pendidikan yang layak dan dapat menjadi orang yang sukses kelak. Kami mengunjungi sekolah untuk validasi Kartu Jakarta Pintar atau sering disebut dengan KJP gunanya untuk memberikan bantuaa dalam bidang pendidikan secara gratis untuk mereka yang benar-benar membutuhkan, akan tetapi masih banyak yang mampu bahkan berlebih tapi mendapatkan KJP. Dalam hal ini, TFI atau Teach For Indonesia yang di adakan oleh Universitas Bina Nusantara berupaya untuk membantu pemerintah dalam melakukan pemeriksaan secara langsung mengenai program Kartu Jakarta Pintar. Sehingga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan kulitas kerja serta meminimalisir adanya penyalahgunaan wewenang oleh oknum. Setelah mewawancarai sebagian anak, kami mendata hasil laporan KJP di ruang kepala sekolah SDN Duri Kosambi 05 Petang.

Proses Validasi :

  1. Surat Permohonan KJP dari pihak orang tua ke pihak sekolah
  2. Sekolah melakukan survey dan atau kunjungan ke pihak murid
  3. Pihak sekolah mendata keadaan (ekonomi) dan melaporkan data survey ke pihak pemerintah
Hal Positif :

Dengan survey dan atau kunjungan dari pihak sekolah ke pihak murid, hal ini menjadikan KJP lebih efisien dan efektif untuk melihat langsung apakah bantuan KJP yang diberikan akan diberikan dengan benar untuk orang-orang yang kurang mampu dan lebih maksimal membantu yang benar-benar membutuhkan.

Hal yang kurang baik :

Pihak sekolah harus menyelidiki benar setiap siswa yang meminta permohonan KJP. Pihak sekolah harus melakukan dengan sukarela dan tidak ada bantuan dana untuk merekka melakukan survey dari pemerintah. Padahal pihak sekolah harus mengeluarkan biaya transportasi untuk kunjungan walaupun misalnya sekolah terletak di Jakarta Barat, sementara murid nya tinggal di Tangerang kota.

III.           Kesimpulan

Hasil Kegiatan :

Kelompok kami telah melakukan kegiatan validasi KJP siswa penerima bantuan pemerintah dan mencocokan data yang kami dapat dari pihak sekolah dan para murid. Kami berhasil mewawancarai 34 orang siswa yang mempresentasikan 167 orang siswa penerima data KJP menurut data pemerintah.

Kesimpulan dari Pelaksanaan :

Kelompok kami berhasil melaksanakan tugas pendataan dan validasi data siswa penerima KJP SD Duri Kosambi 05 Petang dalam 1 hari. Kami dapat mengetahui apakah KJP yang diberikan telah diberikan untuk murid-murid yang membutuhkan atau tidak. Kami juga memberi informasi sosial apa saja yang dapat mereka nikmati selain sekolah gratis, seperti naik transportasi busway/transjakarta dengan gratis,dll. Setelah kami membuat laporan, kami mengajak Ibu Desnawati selaku Kepala Sekolah SD Duri Kosambi 05 Petang dan Pak Maman untuk foto bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar